Singaraja: Pemerintahan Kabupaten Buleleng ambil langkah vital dalam tangani masalah sampah dengan menggamit figur agama dan pengurus tempat beribadah. Lewat Tubuh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), publikasi Pengatasan Sampah Berbasiskan Sumber diadakan di Ruangan Unit IV Kantor Bupati Buleleng, dituruti sekitaran 80 peserta dari beragam instansi keagamaan dan lembaga berkaitan.
Kepala Kesbangpol Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono yang pimpin aktivitas mengutamakan, tempat beribadah mempunyai posisi penting dalam membuat kesadaran kelompok warga.
“Permasalahan sampah di Bali, terutama di Kabupaten Buleleng, telah berpengaruh benar-benar kompleks dan multidimensi. Pengatasannya tidak dapat cuma ditanggung ke pemerintahan, tapi membutuhkan kesadaran bersama-sama. Kita perlu memproses sampah dari sumber, tidak cuma membuangnya,” katanya pada Senin (28/7/2025).
Aktivitas ini adalah tindak lanjut dari Surat Selebaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 mengenai Pergerakan Bali Bersih Sampah dan Keputusan Bupati Buleleng Nomor 173.3.2/339/HK/2025 mengenai pembangunan Unit Pekerjaan Pengatasan Sampah. Realisasinya ikut mengikutsertakan Kementerian Agama, Dinas Lingkungan Hidup, FKUB, dan majelis lintasi agama.
Pembicara dari Kesbangpol Propinsi Bali, Anak Agung Surya Pradipta, menyorot bahaya pemakaian plastik sekali saja pakai yang ramai terjadi.
“Plastik memakan waktu lama untuk tergerai. Bila dibakar di ruangan terbuka, akan hasilkan zat beresiko seperti dioksin dan furan yang mempunyai potensi memacu kanker,” ucapnya menerangkan.
Dalam pada itu, I Komang Juli Angriyasa dari Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, mengutamakan keutamaan ide pengurus tempat beribadah untuk membuat mekanisme pengendalian sampah berdikari.
“Mereka wajib membuat unit pengurus sampah, sediakan fasilitas pemisahan, dan ajak umat untuk bawa tempat individu, tas kain, dan tumbler supaya plastik sekali saja pakai menyusut,” katanya.
Komang Kappa mengharap pergerakan ini menjadi titik awalnya peralihan. Bila pengurus tempat beribadah menjadi contoh, karena itu usaha membuat lingkungan sehat dan bersih di Buleleng akan mendapatkan support luas dari warga.
“Kami mengharap beberapa pengurus rumah beribadah bisa menjadi panutan dalam pergerakan ini. Bila diawali dari lingkungan beribadah, kesadaran warga akan tumbuh bisa lebih cepat dan berpengaruh luas,” katanya akhiri.