Singaraja: Kampus Pendidikan Ganesha (Undiksha) memperjelas lagi komitmennya sebagai tubuh public informasional. Sekarang, loyalitas itu diperlebar menggerakkan pengokohan pengendalian transparansi informasi public di Kabupaten Buleleng.
Cara vital ini direalisasikan lewat kerjasama bersama Komisi Informasi Propinsi Bali dan Pemerintahan Kabupaten Buleleng lewat Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosanti).
Gagasan kerjasama ini diulas dalam tatap muka yang berjalan di Ruangan Ganesha I, Gedung Rektorat Undiksha pada Kamis (31/7/2025). Datang dalam tatap muka itu Ketua PPID Undiksha, Prof. Dr. I Ketut Sudiana, M.Kes., Ketua Komisi Informasi Propinsi Bali, Dewa Nyoman Suardana, dan Kepala Diskominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, S.STP., MM.
Prof. Sudiana mengutarakan, Undiksha sukses raih predikat Tubuh Public Informasional sepanjang 2 tahun beruntun, yaitu di tahun 2023 dan 2024. Perolehan ini, menurut dia, bukan hanya menjadi kebanggaan, tapi juga tanggung-jawab untuk selalu berperan dalam pengokohan transparansi informasi public dalam masyarakat.
“Perolehan ini bukan hanya menjadi prestasi, tetapi tanggung-jawab. Kami ingin berperan dalam membuat ekosistem transparansi informasi yang sehat, termasuk lewat pengokohan literatur informasi warga,” katanya.
Program pengokohan transparansi informasi ini adalah tindak lanjut dari bekerja sama Undiksha dengan Komisi Informasi Propinsi Bali yang sudah terikat sebelumnya. Langkah pertama akan diawali aktivitas publikasi ke pemerintahan dusun, diikuti pengiringan tehnis ke desa-desa yang sudah dipetakan oleh Komisi Informasi.
Ketua Komisi Informasi Propinsi Bali, Dewa Nyoman Suardana, menyongsong baik ide Undiksha sebagai lembaga pendidikan tinggi yang ikut ambil peranan vital dalam perkuat transparansi informasi di Buleleng.
“Pertama kali akan dilaksanakan publikasi intern ke stakeholder di Undiksha. Seterusnya kami benar-benar memberikan dukungan cara Undiksha dalam menggerakkan transparansi informasi public di Buleleng. Pengiringan ke tubuh public akan berbasiskan pada standard service transparansi informasi public,” katanya.
Dia menambah, publikasi akan mengarah kelompok mahasiswa sebagai sisi dari warga yang diharap menjadi angkatan yang literat pada informasi. Desa-desa yang sudah memperlihatkan persiapan akan diikutsertakan sebagai peserta aktivitas.
“Pada umumnya, warga mulai peduli pada transparansi informasi. Ini kelihatan dari tingginya akses pada media informasi punya tubuh public dan jumlahnya keinginan data, anjuran, atau kritikan dari warga,” ucapnya
Dalam pada itu, Kepala Diskominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, sampaikan animo atas ide Undiksha. Dia memperjelas jika kesuksesan pengendalian transparansi informasi tidak dapat dilaksanakan oleh satu faksi saja.
“Ini adalah sesuatu kehormatan untuk kami dapat datang di Undiksha. Kita tidak dapat bekerja sendiri. Saya bukan superhero, tetapi kita ialah super tim. Semua stakeholder punyai peranan penting dalam mendidik warga akan keutamaan transparansi informasi public,” katanya.
Dia mengutarakan jika rintangan khusus sekarang ini ialah sederhanakan akses informasi dan percepat tanggapan dari tubuh public. Di lain sisi, warga perlu diberi pengetahuan berkaitan peraturan dan proses keinginan informasi yang sama sesuai ketetapan.
“Pekerjaan kita di depan termasuk memberi pembimbingan ke semua dusun dan kelurahan di Buleleng, yang banyaknya sekitar 148. Ini menjadi sasaran khusus kami dalam usaha pembelajaran dan pengokohan kemampuan pengendalian informasi public,” ucapnya.
Kerjasama vital ini diharap bisa perkuat budaya transparansi informasi public di Buleleng, searah dengan semangat Undiksha sebagai universitas berpengaruh, inklusif, dan fokus pada pendayagunaan warga.