Seorang lanjut usia di Dusun Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, diketemukan pada keadaan meninggal. Dugaan kuat lanjut usia itu menjadi korban pencurian.
Lanjut usia itu ialah Ketut Parmi, 73. Ia diketemukan pada keadaan terbaring kaku di dalam kamar tempat tinggalnya, yang berada di Desa Bululada, Dusun Selat, Buleleng, pada Kamis (17/7/2025).
Saat diketemukan, dugaan kuat korban mati pada keadaan tidak lumrah. Ditambahkan lagi uang kontan dan perhiasan korban disampaikan hilang.
Peristiwa ini pertama kalinya diketahui oleh cucu korban, Puja Dewantara, 30, yang tinggal serumah dengan si nenek.
Puja sebelumnya sempat pamit melayat ke rumah tetangganya pada Rabu (16/6/2025) malam. Dia pulang sesaat ke rumah pada Kamis pagi hari jam 00.05 Wita untuk makan.
Ia lagi kembali ke arah tempat melayat jam 02.30 pagi hari. Sekitaran 30 menit selanjutnya, persisnya jam 02.59 Wita, Puja pulang ke rumah dan sebelumnya sempat menyaksikan pintu kamar neneknya sedikit terbuka.
Tetapi waktu itu, Puja tidak berprasangka buruk. Dia segera masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat.
Esok paginya, sekitaran jam 07.00 Wita, dia mulai merasa ada yang tidak kelar karena neneknya belum bangun.
Dia lantas panggil ayahnya, Komang Joy Wirawan, dan perawat si nenek, Luh Armini, untuk memeriksa. Saat mereka masuk ke dalam kamar, Ketut Parmi diketemukan telah wafat.
Yang mencengangkan, keadaan korban disebutkan wafat pada kondisi tidak lumrah. Sangkaan ada tindak kriminil semakin kuat sesudah Puja memeriksa isi peti uang punya neneknya di sore hari jam 16.00 Wita.
Peti uang yang umumnya dipakai untuk simpan kepentingan tradisi itu rupanya kosong. Uang kontan sejumlah Rp 80 juta dan beberapa perhiasan emas berbentuk gelang, kalung, cincin, anting-anting, bunga emas puncak, dan liontin disampaikan lenyap. Kasus itu sudah disampaikan ke Polres Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz saat diverifikasi sedikit memberi informasi berkaitan hal itu. “Masih penyidikan,” katanya singkat. (*)